Pejabat tanpa slip gaji

Taufik Abu fatih Reply 2:15 AM


Saya buka tulisan biasa saya dengan mengucapkan Hamdallah, dan bassmallah..

Semoga apa yang telah kita lakukan pada hari ini, di ridhoi oleh ALLAH SWT, semoga semua kebaikan kita, diganjar dengan kebaikan serupa di akhirat kelak.. amin.
Hari ini, hari penting bagi sahabat - sahabatku, terlebih yang baru sudah mendapat amanah baru dikampus ini. tiada yang menyangkal bahwa amanah itu sungguh berat terasa, walau hanya diskala kampus. Beratnya suatu amanah tersebut bukan dinilai dari besar kecilnya jabatan atau lingkup amanah tersebut, tapi bagaimana kita mempertanggungjawabkannya dihadapan ALLAH SWT.
Untuk para pejabat kampus, saya sebut mereka "pejabat tanpa slip gaji". itu mungkin semboyan yang pas untuk mereka - mereka yang berada ditampuk kekuasaan baik eksekutif maupun legislatif dikalangan kampus. Dulu sebelum terjun kedunia organisasian, saya pernah terpikir untuk bertanya kepada para Aktivis, "berapa gaji per bulan mereka?". Sebuah pertanyaan yang masuk akal bagi saya waktu itu.
Setelah saya tau sekarang bahwa kerja mereka tidak mendapatkan gaji sepeserpun, saya sempat tertegun. Kenapa bisa orang seperti mereka mengorbankan waktu luang mereka yang terbilang sedikit, hanya untuk menyibukkan diri mengurus hal - hal yang tak masuk dalam SKS kuliah mereka. bahkan tak memperngaruhi nilai kuliah mereka, kadang sampai menggangu jadwal kuliah mereka malahan. Itulah kekuatan lain dari Pemuda (baca:siapkah pemuda). Semangat yang menggelora, Tulus dalam bekerja, idealis dalam berpikir terhadap kebaikan dan percaya diri dalam berekspresi. masih banyak lagi sifat - sifat pemuda yang tidak akan saya jelaskan disini.
Kembali ke pejabat tanpa slip gaji, pejabat yang lebih sering nongkrong di sekret daripada dikantin, lebih senang berdikusi dari pada bngomongi bola, lebih suka bergerak daripada menunggu. Tidak ada yang mereka tuntut atau mereka cari dari jabatan itu, pemikiran yang idealis membuat mereka damai dalam bekerja, jujur dalam mengelola keuangan, ulet dalam bekerja. Tak ada yang memaksa mereka untuk melakukan itu, hanya teguran dari dalam nurani yang terus berkumandang ingin berbuat sesuatu yang lebih untuk orang lain.
Menjadi seorang presiden mahasiswa, menjadi seorang menteri mahasiswa, Gubernur mahasiswa, sampai ke bupati mahasiswa, hanya gelar kosong, tanpa imbalan. penuh tanggung jawab, penuh rintangan, penuh pengorbanan. itulah kenapa tidak banyak orang yang mau menerima dan siap ditempatkan di posisi - posisi strategis tersebut, bagi orang - orang pragmatis itu hal yang tak berguna dan hanya menghabiskan waktu saja. Benar sekali apa yang dikatakan mereka, saya sepakat, jika dan hanya jika saya memandang dari hal yang bermanfaat bagi saya saja. berfikir egois untuk kepentingan pribadi.
Perlu diberi apresiasi sebesar - besarnya untuk mereka - mereka ini, dengan tidak mencaci mereka, dengan tidak berfikir buruk tentang mereka, dengan memberikan dukungan enuh terhadap program kerja mereka dan ikut berpartisipasi dalam berbuat kebaikan. 
Seorang aktivis mahasiswa tidak akan pernah meminta imbalan kepada pihak manapun atas kerja keras mereka, karena mereka tau bahwa apa yang mereka lakukan hari ini tidak harus mendapatkan balasan sekarang juga, tapi pasti suatu hari kelak mereka akan memetik hasil kerja keras mereka tersebut. 
"Mungkin sekarang kita belum tau untuk apa kita melakukan ini, tapi kelak suatu saat pasti kita akan sadar bahwa usaha kita hari ini sangat bernilai dimasa yang akan datang" 
 Bagi kawan - kawan yang sekarang sedang memegang suatu amanah, berkomitmen lah dengan amanah itu, latih terus sikap kritis mu terhadap lingkungan sekitar, gali terus kretifitas mu untuk negeri ini, karena sungguh kami butuh pemimpin - pemimpin yang mengerti akar permasalahan dan memiliki visi yang besar untuk negeri ini, yang cinta akan tanah air ini.
 Salam Semangat #Hidup Mahasiswa

Related Posts

Pemuda 8069673781004018125

Post a Comment

Satu kata sungguh berarti

Search

Follow us

Popular Posts