Keluarga Embun
Blogs Kacang – Keluarga, begitulah orang2 menyebut kita.
Sebuah ikatan emosional terdekat dengan diri kita. Sampai saat ini, perasaan
itu akan selalu ada dihati kecil ini. Tergambar dengan jelas begitu lirihnya
teriakan ibu, terasa begitu mengelitik. Begitu nyaring ocehan nenek dirumah.
Ditambah lagi ulah sang bapak yang seringkali berkebalikan dengan pikiran kami.
Terbayang dengan jelas rengek’an sang adek saat ingin meminjam mainan, terlintas dalam ingatan kisah si adek cewek paling
kecil yang susah disuruh tidur siang. Suatu kisah yang sungguh menggoda hati
ini untuk buru – buru pulang kerumah. Menengok sang kakak yang masih setia terus
berada di kamar belakang.
Keluarga, Guru – guru terbaik sepanjang sejarah manusia. Pencetak
generasi – generasi tangguh untuk setiap peradaban dunia. Setiap individu
didalam keluarga , ALLAH ciptakan
sebagai bahan pembelajaran bagi kita sambil menempah diri dengan segala
keterbatasan. Tiada yang memungkiri bahwa pengalaman bersama mereka, merupakan
hal paling berarti didunia ini.
Keluarga, Sebuah Keindahan rupa dunia, yang terbungkus dalam
kelembutan hati, kesejukan belaian, keharmonisan kehidupan. Begitu yang sangat
ku yakini dari sebuah keluarga.
Sungguh mempesona ikatan yang tercipta, begitu halus dan kokoh. Mampu menahan
tarikan sekencang mungkin, itulah ikatan
Keluarga.
Cerita itu, cerita dimana kita berkumpul bersama, penuh canda tawa. penuh kehangatan, tak jarang kita berebut makanan bersama, berebut ganti chanel televisi. kisah itu terekam begitu saja dipikiran kami. Putaran waktu memang tak bisa berbalik, tapi memori yang tertanam disetiap individulah yang menjadi bukti kedamaian hidup saat kita bersama.
Namun sekarang , Begitu banyak hal yang terlupakan,
hanya karena kesibukan mengejar materi semata, mengejar sebuah cita – cita semu,
menuntut jabatan yang tak jelas, kita rela melupakan segala kebaikan yang kita
dapatkan dari keluarga. Ibu, ayah,
maafkan anakmu yang selama ini belum mampu memberikan terbaik untukmu, belum
mampu menemanimu disetiap harimu. Adek dan kakak, maafkan saudaramu ini, yang
begitu sombongnya, sehingga lupa member perhatian yang cukup untuk tumbuh
kembang kalian. Dan nenek, Maafkan Cucumu yang nakal ini, yang terlalu jauh
utnuk sekedar menjadi imam setiap sholat maghribmu.
Kerinduan Sang Embun
Post a Comment
Satu kata sungguh berarti