Keluarga Embun

Taufik Abu fatih Reply 4:01 AM


Blogs Kacang – Keluarga, begitulah orang2 menyebut kita. Sebuah ikatan emosional terdekat dengan diri kita. Sampai saat ini, perasaan itu akan selalu ada dihati kecil ini. Tergambar dengan jelas begitu lirihnya teriakan ibu, terasa begitu mengelitik. Begitu nyaring ocehan nenek dirumah. Ditambah lagi ulah sang bapak yang seringkali berkebalikan dengan pikiran kami. Terbayang dengan jelas rengek’an sang adek saat ingin meminjam mainan, terlintas  dalam ingatan kisah si adek cewek paling kecil yang susah disuruh tidur siang. Suatu kisah yang sungguh menggoda hati ini untuk buru – buru pulang kerumah. Menengok sang kakak yang masih setia terus berada di kamar belakang.
Keluarga, sosok – sosok unik yang selalu susah ditebak tingkah mereka. Baru ku sadari bahwa semua itu merupakan anugrah yang terindah yang ALLAH SWT telah berikan kepada Hamba – hambanya. Saya telusuri kehebohan mereka setiap harinya, maka saya dapati bahwa tidak rasa lelah dihati mereka untuk selalu melakukan yang terbaik untuk keluarganya. Meski seringkali suara keluh kesah sudha biasa.

Keluarga, Guru – guru terbaik sepanjang sejarah manusia. Pencetak generasi – generasi tangguh untuk setiap peradaban dunia. Setiap individu didalam keluarga , ALLAH ciptakan sebagai bahan pembelajaran bagi kita sambil menempah diri dengan segala keterbatasan. Tiada yang memungkiri bahwa pengalaman bersama mereka, merupakan hal paling berarti didunia ini.

Keluarga, Sebuah Keindahan rupa dunia, yang terbungkus dalam kelembutan hati, kesejukan belaian, keharmonisan kehidupan. Begitu yang sangat ku yakini dari sebuah keluarga. Sungguh mempesona ikatan yang tercipta, begitu halus dan kokoh. Mampu menahan tarikan sekencang mungkin, itulah ikatan Keluarga.

Cerita itu, cerita dimana kita berkumpul bersama, penuh canda tawa. penuh kehangatan, tak jarang kita berebut makanan bersama, berebut ganti chanel televisi. kisah itu terekam begitu saja dipikiran kami. Putaran waktu memang tak bisa berbalik, tapi memori yang tertanam disetiap individulah yang menjadi bukti kedamaian hidup saat kita bersama.

Namun sekarang , Begitu banyak hal yang terlupakan, hanya karena kesibukan mengejar materi semata, mengejar sebuah cita – cita semu, menuntut jabatan yang tak jelas, kita rela melupakan segala kebaikan yang kita dapatkan dari keluarga. Ibu, ayah, maafkan anakmu yang selama ini belum mampu memberikan terbaik untukmu, belum mampu menemanimu disetiap harimu. Adek dan kakak, maafkan saudaramu ini, yang begitu sombongnya, sehingga lupa member perhatian yang cukup untuk tumbuh kembang kalian. Dan nenek, Maafkan Cucumu yang nakal ini, yang terlalu jauh utnuk sekedar menjadi imam setiap sholat maghribmu.

Kerinduan Sang Embun

Related Posts

Pemuda 7003359466708142088

Post a Comment

Satu kata sungguh berarti

Search

Follow us

Popular Posts