3 Langkah Sederhana, Selamatkan Air Tanah Jakarta

Taufik Abu fatih 1 4:54 PM
Tema : Bagaimana aksimu untuk menyelamatkan Air Tanah Jakarta?



Jakarta, yang merupakan ibu kota negeri kita ini, ternyata tengah dilanda penyakit yang mematikan. Penyakit itu jika dibiarkan akan menenggelamkan Bumi Batavia di Negeri ini. Kota yang menjadi pusat pemerintahan negara, menjadi Trend Center negeri ini, begitu banyak aset berharga disana. dengan jumlah penduduk mencapai 9,9 Juta jiwa berdasarkan data kemendagri ini, menurut sebuah artikel (www.bppspam.com) berjudul Penyedotan Air Tanah, permukaan Tanah jakarta terus turun. Di situs itu, dijelaskan bahwa hanya dalam kurun waktu 18 tahun, permukaan Tanah ibu kota tersebut telah turun sedalam 1,2 meter. Sebuah angka yang begitu menakutkan, bahkan seorang pakar menyatakan bahwa Kota jakarta akan tenggelam dalam jangka waktu 40 tahun saja. Bukan suatu hal yang sulit dipercaya, karena permukaan jakarta memang berada hanya pada +7 meter di atas permukaan air laut (www.ppejawa.com/12_dki_jakarta.html) .
Gambaran Peta Daerah DKI Jakarta
(http://ppejawa.com/12_dki_jakarta.html)



Peristiwa turunnya Tanah pada kota jakarta disebut juga dengan land subsidence. Dikutip dari sebuah artikel (www.bppspam.com) berjudul Penyedotan Air Tanah, permukaan Tanah jakarta terus turun.  
Setidaknya Ada empat penyebab terjadinya land subsidence Pertama, pengambilan air tanah secara berlebihan dari dalam bumi. Kedua, karena beban bangunan yang berdiri di atas permukaan tanah.Ketiga, karena kompasti sedimen, sehingga terdapat lapisan tanah sedimen yang lunak dan perlahan berkompasti (mengempis-Red.) hingga menyebabkan terjadinya perubahan permukaan tanah. Keempat, karena tektonik.

Lantas, Yang paling disoroti pada tulisan ini adalah mengenai Pengambilan Air Tanah secara berlebihan. 

Menurut (www.esdm.go.id/berita/42-geologi/2749-cekungan-air-tanah-jakarta-kritis), CAT atau Cekungan Air Tanah jakarta yang merupakan daerah pengcover 3 Provinsi (DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat) saat ini kondisinya sangat kritis akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan hingga mencapai 40%, seharusnya maksimum hanya 20% agar tidak terjadi intrusi air laut ke daratan.

Cekungan Air Tanah jakarta
(http://www.esdm.go.id/thumbs/cl/320/stories/cat%20JKT.jpg)


Ditambah dengan Pengambilan air tanah pada CAT Jakarta saat ini hampir melebihi setengah aliran air tanah yang masuk ke dalam akuifer menengah dan dalam, kondisi demikian dapat di kategorikan sudah memasuki zona kritis hingga rusak. Berdasarkan data Badan Geologi, DESDM, Neraca Air Tanah Jakarta saat ini adalah, potensi air tanah (dalam) 52 juta m3/thn sedangkan pengambilan air tanah (dalam) 21 juta m3/thn (40%).

Dalam situs beritajakarta.com, dikutip bahwa Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan pada tahun 2014, tercatat sebanyak 8.849.788 m3 air tanah digunakan dari sebanyak 4.473 titik sumur. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2011 yang tercatat sebanyak 7.209.189 m3 dari 4.231 titik sumur.

Kutipan Beritajakarta.com

Lantas, solusi yang paling saat ini adalah dengan mengurangi penggunaan Air Tanah dengan Sumur bor dan beralih dengan menggunakan Air bersih perpipaan. Perlu koordinasi dan pemahaman yang intensif oleh pemerintah agar proyek besar ini berjalan dengan lancar. Penggunaan air bersih perpipaan memang membutuhkan biaya lebih mahal jika dibandingkan dengan Air sumur Bor. Tetapi Jalan keluar yang paling efektif salah satunya adalah ini.

Sekarang, permasalahan besar ini tidak akan selesai jika semua hanya sebatas Retorika dan Konsep belaka, berikut Aksi nyata yang mampu meminimalisir dampak Turunya AIr Tanah jakarta, Khusus untuk Masyarakat Jakarta.
Pertama, Lakukan penghematan penggunaan air bersih, jadilah pengguna air yang bijak, jangan biarkan air terbuang dengan percuma, Gunakan air bersih hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya. Untuk masak dan minum gunakan air galon atau air bersih Perpipaan. Sehingga Air bersih dari Sumur dapat diminimalisir penggunaannya.

Kegiatan mengambil air di Sumur
(Sumber : http://radarbolmongonline.com/wp-content/uploads/2014/11/sumur.jpg)


Kedua, Untuk masyarakat dengan ekeonomi menengah kebawah, menabunglah, atau cari solusi untuk mengadakan/instalasi Air Bersih perpipaan di wilayah. Mungkin untuk dalam jangka waktu tertentu, berkompromilah bersama dengan dana bersama, dengan menggunakan Air Bersih perpipaan. Cara ini akan mampu efektifjika dikelola dengan bijak dan baik. Perlu gerak maksimal oleh ketua RT atau tokoh setempat.

Air Bersih Perpipaan
(Sumber : http://simpadu.stagingapps.net/uploads/ilustrasi-pdam.jpg)


Ketiga, Terus menerus mengajak, menyuarakan dan mengampanyekan untuk Hemat dalam penggunaan air Sumur dan Beralih untuk menggunakan Air Bersih Perpipaan sebagai alternatif utama.

Sebagai seorang Non Jakarta, saya hanya memberi sedikit saran dan nasehat kepada Masyarakat Jakarta, agar peduli dan Sigap dalam menghadapi Bencana penurunan Tanah di jakarta ini. Sehingga Kesejarteraan bersama dapat tercapai sebagaimana semestinya.

#AetraSaveGroundWater

NB: Tulisan ini diperlombakan pada lomba Blog Aetra

1 Comments

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Post a Comment

Satu kata sungguh berarti

Search

Follow us

Popular Posts