Masa Lalu dan Perpisahan #2

senjadipratama 4 2:20 AM
pic.ceritakatacinta.blogspot.com
Pernahkah kita merasa diri kita ini paling lemah ? atau pernahkah kita secara tidak sengaja atau sengaja mempertanyakan kenapa nasib kita tidak seberuntung ia ? Lintasan pikiran seperti itu tentu terkadang hinggap di saat kita sedang merenung, dalam perjalanan, sedang berkaca dan sebab lainnya. Kita di giring seperti pengamat, alat yang di gunakan untuk mengamati itu semua adalah mata kita sendiri. Hingga pada akhirnya, terjebaklah kita pada penilaian kita sendiri.
Perputaran itu hanya terlibat di sekitar kekayaan, kegantengan, kecantikan, kebahagiaan, kemampuan, dan keindahan. Itulah ukuran kita untuk mengukur penilaian kita pada diri kita, yang hakikatnya itu semua relatif karena hanya dari mata kita. Maka sudah sepatutnya lah sebagai manusia yang berpikir hal ini menjadi ucapan rasa syukur kita atas segala nikmat iman dan islam dari Allah. Sesungguhnya hanya keimanan dan ketaqwaan lah yang ia ukur dari seorang hambanya. Semoga para pembaca termasuk orang-orang yang beriman. Aamin...

“Masa lalu, biarlah masa lalu. Jangan kau ungkit, jangan ingatkan aku.” Itulah sepenggal lirik lagu yang di nyanyikan di pesta pernikahan. Sehabis bulan ramadhan dan sebelum lebaran haji, menjadi waktu yang pas bagi setiap insan di bumi indonesia untuk mengarungi bahtera rumat tangga. Seperti pelaut mungkin, ha ha ha. :D stop berbicara nikah. Nanti ada waktunya.
Kembali ke lagu itu, lagu ini temponya ngebeat dengan iringan penyanyi dangdut yang seksi tambah asyiklah orang-orang untuk bergoyang. Ia masih bingung mengamati orang-orang yang berjoget, padahal kan liriknya sedih kenapa orang itu malah senang-senang. Ini lagi, sudah tua masih saja joget terus, nggak inget umur. Nggak pada mikir apa dengan anak istri di rumah. Pikirannya meracau. Keringat di tubuhnya panas, terlebih lagi uang kertas receh di kantongnya habis, maka turunlah ia.
Adakah yang salah dengan masa lalu ? atau ia salah karena membawa hal pahit sehingga menyakitkan ? ataukah malah sebaliknya, ingin hidup di masa lalu karena terlalu indah ?
            Semua menjadi puzzle yang beragam dari setiap manusia apabila membicarakan tentang masa lalunya. Tergantung bagian mana yang kita dapatkan. Tentunya apabila seperti lirik lagu di atas, hal itu pasti kenangan pahit dengan seseorang. Sepasang muda mudi merasakan ruang cinta sesaat hingga terbuka lah seluruh akses. Mula mula dari hal  ketemuan, setelah itu janjian lantas jadian. Tersebutlah hal itu menjadi pacaran, hingga publikasi media sosial tak henti untuk mengikuti setiap momen mereka. Maklum di bumi cuman berdua, yang lain khumans.
            Kenal dengan kata “perpisahan”. Pasangan di atas tidak mengenal, hingga apabila mereka berpisah maka yang tersisa hanyalah sakit hati. Mengingat hal itu seakan mimpi buruk apalagi seluruh akses telah di ketahui maka hal itu tak ingin ingat setiap detik waktunya, hingga lirik lagu itu pun pas menggambarkan kekacauan dan kepedihan dari masa lalu untuk di buang.
            Perpisahan, kata ini penuh arti dan mempunyai keindahan tersendiri. Entah kenapa lagu iwan fals yang berjudul kemesraan, terngiang di kepala ini ketika menulis kata itu. Lingkup luas perpisahan ini sering terjadi di kehiduapn sehari-hari kita. Kepada sahabat kita, kepada keluarga kita, atau kepada hal yang kita sayangi. Ada yang di pisahkan dengan jarak atau di pisahkan dengan dunia berbeda. Tetapi walau bagaimanapun hal itu terjadi pada kita tetapi kita masih dapat melaju dan menatap ke depan.

            Ternyata hal itu lah yang membuat perpisahan mempunyai keindahan tersendiri. Sebuah ketulusan cinta yang dapat di atur untuk di bagikan kepada keluarga, sahabat dan hal yang di sayangi dengan ukuran tidak berlebihan. Maka dari itu cintailah segala sesuatu dengan sewajarnya. Sewajar cinta di dalam do’a. Karena hakikatnya hati yang di dalamnya ada cinta itu, hanya milik Allah Swt.

Related Posts

Pemuda 4278935754640803259

4 Comments

ciee.. mungkin dengan menulis mu bisa bertemu kawan lamamu boy.. :D

iyo nian boy. Walaupun jarak kini memisahkan kita, tapi percayalah tulisan kita menjadi penghilang rindu dari persahabatan ini. He he :D

bagus ceritanya :) sebenernya tidak ada yg salah dgn masalalu

ehehe, bener gaan. jadikan sebgaai pelaaran saja.

Post a Comment

Satu kata sungguh berarti

Search

Follow us

Popular Posts