Masa Lalu dan Perpisahan #2
pic.ceritakatacinta.blogspot.com
Pernahkah
kita merasa diri kita ini paling lemah ? atau pernahkah kita secara tidak
sengaja atau sengaja mempertanyakan kenapa nasib kita tidak seberuntung ia ?
Lintasan pikiran seperti itu tentu terkadang hinggap di saat kita sedang
merenung, dalam perjalanan, sedang berkaca dan sebab lainnya. Kita di giring
seperti pengamat, alat yang di gunakan untuk mengamati itu semua adalah mata
kita sendiri. Hingga pada akhirnya, terjebaklah kita pada penilaian kita
sendiri.
Perputaran
itu hanya terlibat di sekitar kekayaan, kegantengan, kecantikan, kebahagiaan,
kemampuan, dan keindahan. Itulah ukuran kita untuk mengukur penilaian kita pada
diri kita, yang hakikatnya itu semua relatif karena hanya dari mata kita. Maka
sudah sepatutnya lah sebagai manusia yang berpikir hal ini menjadi ucapan rasa
syukur kita atas segala nikmat iman dan islam dari Allah. Sesungguhnya hanya
keimanan dan ketaqwaan lah yang ia ukur dari seorang hambanya. Semoga para
pembaca termasuk orang-orang yang beriman. Aamin...
“Masa
lalu, biarlah masa lalu. Jangan kau ungkit, jangan ingatkan aku.” Itulah
sepenggal lirik lagu yang di nyanyikan di pesta pernikahan. Sehabis bulan
ramadhan dan sebelum lebaran haji, menjadi waktu yang pas bagi setiap insan di
bumi indonesia untuk mengarungi bahtera rumat tangga. Seperti pelaut mungkin,
ha ha ha. :D stop berbicara nikah. Nanti ada waktunya.
Kembali
ke lagu itu, lagu ini temponya ngebeat dengan iringan penyanyi dangdut yang
seksi tambah asyiklah orang-orang untuk bergoyang. Ia masih bingung mengamati
orang-orang yang berjoget, padahal kan liriknya sedih kenapa orang itu malah senang-senang.
Ini lagi, sudah tua masih saja joget terus, nggak inget umur. Nggak pada mikir
apa dengan anak istri di rumah. Pikirannya meracau. Keringat di tubuhnya panas,
terlebih lagi uang kertas receh di kantongnya habis, maka turunlah ia.
Adakah
yang salah dengan masa lalu ? atau ia salah karena membawa hal pahit sehingga
menyakitkan ? ataukah malah sebaliknya, ingin hidup di masa lalu karena terlalu
indah ?
Semua menjadi puzzle yang beragam
dari setiap manusia apabila membicarakan tentang masa lalunya. Tergantung
bagian mana yang kita dapatkan. Tentunya apabila seperti lirik lagu di atas,
hal itu pasti kenangan pahit dengan seseorang. Sepasang muda mudi merasakan
ruang cinta sesaat hingga terbuka lah seluruh akses. Mula mula dari hal ketemuan, setelah itu janjian lantas jadian.
Tersebutlah hal itu menjadi pacaran, hingga publikasi media sosial tak henti
untuk mengikuti setiap momen mereka. Maklum di bumi cuman berdua, yang lain
khumans.
Kenal dengan kata “perpisahan”.
Pasangan di atas tidak mengenal, hingga apabila mereka berpisah maka yang
tersisa hanyalah sakit hati. Mengingat hal itu seakan mimpi buruk apalagi
seluruh akses telah di ketahui maka hal itu tak ingin ingat setiap detik
waktunya, hingga lirik lagu itu pun pas menggambarkan kekacauan dan kepedihan
dari masa lalu untuk di buang.
Perpisahan, kata ini penuh arti dan
mempunyai keindahan tersendiri. Entah kenapa lagu iwan fals yang berjudul kemesraan,
terngiang di kepala ini ketika menulis kata itu. Lingkup luas perpisahan ini
sering terjadi di kehiduapn sehari-hari kita. Kepada sahabat kita, kepada
keluarga kita, atau kepada hal yang kita sayangi. Ada yang di pisahkan dengan
jarak atau di pisahkan dengan dunia berbeda. Tetapi walau bagaimanapun hal itu
terjadi pada kita tetapi kita masih dapat melaju dan menatap ke depan.
Ternyata hal itu lah yang membuat
perpisahan mempunyai keindahan tersendiri. Sebuah ketulusan cinta yang dapat di
atur untuk di bagikan kepada keluarga, sahabat dan hal yang di sayangi dengan
ukuran tidak berlebihan. Maka dari itu cintailah segala sesuatu dengan
sewajarnya. Sewajar cinta di dalam do’a. Karena hakikatnya hati yang di
dalamnya ada cinta itu, hanya milik Allah Swt.
4 Comments
ciee.. mungkin dengan menulis mu bisa bertemu kawan lamamu boy.. :D
iyo nian boy. Walaupun jarak kini memisahkan kita, tapi percayalah tulisan kita menjadi penghilang rindu dari persahabatan ini. He he :D
bagus ceritanya :) sebenernya tidak ada yg salah dgn masalalu
ehehe, bener gaan. jadikan sebgaai pelaaran saja.
Post a Comment
Satu kata sungguh berarti