Menikmati Kemerdekaan : Refleksi 70 Tahun Indonesia merdeka
Sumber : www.semutijo.com
2 hari yang lalu, genap sudah umur kemerdekaan negara ini menjadi 70 tahun. Dengan berbagai warna yang telah terjadi di setiap rentang waktu tertentu. Jika menengok sedikit kepada sejarah, maka kita bisa membagi periodisasi kenegaraan menjadi beberapa bagian, yaitu Pra kemerdekaan (Penjajahan), awal kemerdekaan, setelah kemerdekaan.
Secara umum, periode tersebut memiliki perbedaan dan ciri khasnya masing - masing dengan tokoh - tokoh hebat yang berbeda juga. Sedikit membahas, jika pada masa pra kemerdekaan, sudah tentu hal yang terjadi adalah peperangan dan genjatan senjata dimana - mana, ini menjadi ciri khas periode ini. Saat ini, indonesia, belum memiliki kesatuan visi, masih terpencar - pencar oleh adat, wilayah serta bahasa, tetapi semakin mendekati masa - masa kemerdekaan, telah banyak terjadi perubahan dalam visi dan gerakan. Tokoh sentral pada periode ini,sangatlah banyak, salah satunya soekarno, Hatta dll.
Periode kedua adalah saat awal kemerdekaan, inilah gerbang awal indonesia untuk menjadi sebuah negara yang berdaulat dan mampu mengatur dirinya sendiri tanpa ada gangguan dari penjajah. Pada masa awal ini, sudah mulai dibentuk pemerintahan, sudah terdapat Undang - undang Dasar dan penetapan Pancasila sebagai ideologi negara. Maka kita akan menjumpai banyak tokoh yang berperan dalam perjalanan masa - masa awal ini. tetapi sebagian tokoh nya masih sama dengan periode pra kemerdekaan.
Memasuki periode ke tiga, yang saya pikir saat ini masih termasuk masa setelah kemerdekaan, mengapa saya membedakan awal kemerdekaan dengan setelah kemerdekaan, alasan sederhananya adalah, pada masa setelah kemerdekaan yang saya maksudkan adalah ketika negeri ini sudah memiliki dasar negara, sudah menetapkan sebuah ideologi dan sudah memiliki pemerintahan dengan sistem yang telahg ditetapkan, sekarang pada masa setelah kemerdekaan, merupakan saatnya menikmati apa yang telah dikerjakan dasar 70 tahun kebelakang.
Mari kita sedikit berkaca pada air yang mengalir dibelakang kita, yang sudah tertinggal jauh di sana. Apa yang telah kita lihat adalah sebuah proses menuju hari ini. Mungkin ada begitu banyak momen heroik yang terjadi disetiap masanya, itulah menjadi mata air semangat untuk setiap pribadi untuk senantiasa berbenah diri. Betapa besar perjuangan para pendahulu, para founding father, untuk memperjuangkan, membangun pondasi bangsa ini.
entah, adakah yang salah dengan cara founding father membangun pondasi kebangsaan ini, karena jika saya melihat sedikit lebih lebar ke kiri dan kanan, terlalu banyak masalah yang menghantui bangsa ini. Meski di beberapa televisi sering ditayangkan kelebihan atau kehebatan pada masa ini, tetapi tidak ketika kita meihat kondisi dilapangan. Aturan kadang tinggal aturan, sampai ada yang berkicau, Aturan ada untuk dilanggar. Betapa nestapa negeri ini. Terlalu banyak kepentingan yang menggelayuti negeri ini. Disemua lini. Politik, ekonomi, sosial, agama, ras dll.
Menikmati kemerdekaan
Lantas, pantaskah kita menikmati hasil kerja keras para pendahulu kita? Sangat pantas dan layak, karena saya yakin mereka akan sangat bahagia melihat anak - cucunya dapat menikmati hasil jerih payah mereka. Jika begitu, timbul sebuah pertanyaan, Bagaimana cara menikmati kemerdekaan ? apakah cukup dengan memeriahkan acara peringatan, dengan hadir khusuk mengikutin upacara dan lomba 17 agustus. Saya kira itu cara paling mudah untuk menikmati sebuah kemerdekaan, tapi saya merasa haus, jika hanya meneguk satu sendok juz perayaan yang gelamor itu, Masih ada air satu lautan lagi yang harus kita nikmati,
Coba lihat, Bukankah kita mempunyai SDA yang melimpah, yang harusnya jika dikelola dengan baik, akan sangat memuaskan kebutuhan hidup kita, Bukankah kita masih memiliki begitu banyak tempat pariwisata yang indah, mari jelajahi itu semua, bukankah kita masih memiliki begitu banyak bahasa dan budaya, masih banyak yang bisa kita nikmati. ingat menikmati bukan berati menghabiskan atau merusak. tetapi mengembangkan, berinovasi dan menghasilkan hal baru yang lebih dari yang ada.
Sebagai seorang, pemuda, mari nikmari kemerdekaan belajar, kejar cita - citamu setinggi - tingginya, Jadilah Tokoh pada periode ketiga ini. Karena saat kau meninggal, yang diingat dan bertahan adalah karyamu, karya nyata untuk bangsa dan negeri ini.
Coba lihat, Bukankah kita mempunyai SDA yang melimpah, yang harusnya jika dikelola dengan baik, akan sangat memuaskan kebutuhan hidup kita, Bukankah kita masih memiliki begitu banyak tempat pariwisata yang indah, mari jelajahi itu semua, bukankah kita masih memiliki begitu banyak bahasa dan budaya, masih banyak yang bisa kita nikmati. ingat menikmati bukan berati menghabiskan atau merusak. tetapi mengembangkan, berinovasi dan menghasilkan hal baru yang lebih dari yang ada.
Sebagai seorang, pemuda, mari nikmari kemerdekaan belajar, kejar cita - citamu setinggi - tingginya, Jadilah Tokoh pada periode ketiga ini. Karena saat kau meninggal, yang diingat dan bertahan adalah karyamu, karya nyata untuk bangsa dan negeri ini.
Mungkin itu saja, Nikmatilah kemerdekaan ini dengan cara mu maisng - masing, karena ia adalah rahmat, Tapi ingat hanya dengan hal positif dan bermanfaat bagi dirmu, orang lain serta negeri dan bangsamu.
Dirgahayu Indonesia ke 70
Jayalah Indonesia
Tags
Merah Putih,
Pemuda
2 Comments
Jd harus mperjuangkan cita2 ya gan?
ya mas. memperjuangkan sebuah cita2, baik itu cita2 sendiri atau cita2 bangsa adalah sebuah tanda bahwa kita menghargai jasa pahlawan kita. :D :)
Post a Comment
Satu kata sungguh berarti