Ruang Hampaku
Para pembaca yang budiman, sering kali kita merasa kehampaan dalam menjalani kehidupan, seringkali kita merasa bahwa kita tidak melakukan hal yang benar. Perasaan itu muncul begitu saja, seiring kita semakin mengejar impian - impian kita.
Sungguh hal itu tak mengap
a, Mungkin saat itu Tuhan sedang menguji kita, membuka kembali mata hati kita, tentang bagaimana seharusnya kita bertindak. seringkali setelah meraskaan hal tersbeut, secara tiba - tiba timbullah sebuah semangat baru, sebuah semangat yang jernih dari Fikiran dan Hati yang terdalam.Itulah sebuah Ruang yang sungguh luas,Ruang yang tiada memiliki penghalang disekitarnya. Begitu lebar hingga tak dapat digapai oleh panca indra dimana akhirnya.
Dulu, sebelum ku benamkan diri di Lingkungan ini, terucap janji untuk memperbaiki hidup ini. Berfikir dengan mata hati yang polos dan lugu. Aku merasa saat itu awal dari hidupku.
Setelah berkutat lebih dari 2 Tahun, sebuah peperangan dimulai. Disitu barulah ujian sesungguhnya tampak. Ketika Diri telah memiliki Bahtera Keilmuan, posisi nan dihormati, hampir semua mata tertuju kesana, tidak tahukah, bahwa diri ini begitu lelah, bertahan dalam Sebuah Amanah yang Saya Rasa sungguh Berat. Amanah yang bila ku hitung - hitung, semakin membuat ubun - ubun ini memanas, sungguh sebuah kegaduhan hati. Aduhai, untung saja, Tuhan memberikan Hati yang cukup Luas untuk menampung keluh kesah didalam batin ini.
Kini, Ku sadari memang diriku jauh, dan cukup jauh dari cahaya gemerlap pesona para kawan - kawanku. Prajurit nan kokoh yang bergerak tiada lelah, mereka sungguh menginspirasi, dengan berjuta keunikan dan kelebihan yang tampak.
Kini, ku sadari Mengeluh tak boleh, meundur tak mungkin, berlari dari kenyataan adalah penakut, Maka Ku putuskan untuk Tetap Tersenyum walau sedang Lemah, walau seda Sedu Sedan Mata memandang.
#RuangHampaku
Post a Comment
Satu kata sungguh berarti