Puisi Kacang : "Sang Saka yang Gugur"
Sang Saka yang Gugur
Terik pagi mulai menyingsing di ujung langit..
menyejukkan kalbu, menyegarkan asa..
sungguh biru nan indah..
Rangkaian awan berjalan beriringan..
mengusik hari yang tak kunjung usai..
Sampai pada ujung langit ini..
aku berdoa di sisiku yang gelap..
yang selalu berpaling dari sorotan langit..
menghujam luka bertahta amarah..
Rasa ini telah mati..
jauh bahkan sebelum kau berpaling..
terisak kikis hati ini..
jatuh satu per satu..
Sosok gambar di meja itu..
sungguh tak ibanya bagai perwira negeri..
mengotori langkah kecil ini..
Kau yang disana..
sudah lupakah akan kesakitan..
sudah lupakah atas pengorbanan..
sudah lupakah atas rasa malu?
atas nama kebajikan kau tebar iman..
atas dasar kebenaran kau hujam arkara..
atas apa kau tepiskan tangan ini?
Post a Comment
Satu kata sungguh berarti